Wujud Eksistensi KUD Dengan Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Penasehat Puskud Jatim, H.Amin, menyerahkan secara simbolis tokoh wayang kepada Ki Guritno Purbo Carito sebagai bentuk pagelaran dimulai di gelar di KUD Bungkal Ponorogo.

Ponorogo-Warta PJ. Setiap tahun memperingati Hari Koperasi, Forum KUD di Kabupaten Ponorogo yang beranggotakan 26 KUD ini secara rutin menggelar wayang kulit sebagai upaya untuk melestarikan budaya jawa dengan tempat bergantian. Pada tahun 2024 ini, pagelaran wayang kulit digelar di halaman KUD Bungkal dengan dalang Ki Guritno Purbo Carito dengan lakon “Pandowo Mbangun Candi Sapto Argo” dengan bintang tamu sinden viral dari Jogjakarta Ellisa Orkarus Alasso didampingi Gareng dari Pacitan.

“Tentunya disamping memperingati Hari Koperasi Indonesia ke 77, ini juga cara kita untuk memperekat tali silaturohmi di antara KUD yang ada sebagai bentuk wujud bahwa kita (KUD) masih eksis keberadaannya,” kata Sukarsono ketua Forum KUD yang juga merangkap Kepala Perwakilan Kabupaten Ponorogo kepada Warta PJ yang turut meliput acara tersebut.

Tahun ini, kata Sukarsono, merupakan pagelaran wayang kulit ke 15 dan terkait dana dihimpun dari iuran anggota Forum KUD  tanpa bantuan dari pemerintah daerah setempat. Sebagai bentuk untuk memeriahkan acara sebelum acara puncak berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat diadakan seperti, gerak jalan dengan ratusan doorprize, bantuan sembako kepada anggota KUD yang ketempatan dan sarasehan perkoperasian dengan tema menyesuaikan kebutuhan.

Seperti tahun 2024 ini yang ditempatkan di KUD Bungkal, acara cukup meriah dengan melibatkan masyarakat setempat, tampak ribuan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan wayang kulit semalam suntuk. Rasa cintanya masyarakat dengan wayang jawa itu, sejak dimulai sekitar jam. 20.00 WIB – 04.00 WIB (pagi dini hari) tidak beranjak dari tempat duduknya. “KUD mencoba untuk ikut kontribusi membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar karena dengan pagelaran semacam ini terlihat banyak PKL (ratusan) yang ikut mengais rejeki ikut berjualan di sepanjang jalan,”ujar Sukarsono.

Dibentuknya Forum KUD Se-Kabupaten Ponorogo pada tahun 2009 silam itu, dilandasi rasa keprihatinan pada pengurus KUD pasca reformasi dengan dicabutnya berbagai program usaha KUD oleh pemerintah sehingga hubungan agak berjarak antar KUD. Untuk itu, dengan diwadahi dalam salah satu wadah Forum KUD diharapkan jalinan komunikasi akan terus terjaga. “Dalang dan bintang tamu yang kita hadirkan selalu berganti. Dalang yang pernah kita datangkan seperti Ki Cahyo Kuntadi, Ki Dwijo Kangko, Ki MPP Bayu Aji,” jelas Sukarsono. Forum KUD ini akan terus dipertahankan sebagai cara  KUD di Ponorogo tetap eksis. Dari 26 KUD, sekitar 16 KUD yang sehat dan sisanya perlu binaan agar tetap bisa bangkit kembali. (Fat)

Tinggalkan Balasan