KUD Sembada Puspo Merambah Usaha Caffe

  • Post category:Berita / KUD

Sembada Caffe yang dimiliki KUD Sembada Puspo Pasuruan yang terletak di sisi kiri jalan arah wisata Gunung Bromo.

Pasuruan – Warta PJ. KUD Sembada Puspo Pasuruan mengembangkan usaha caffe yang letaknya persis di depan KUD. Usaha itu dianggap cocok karena jalur itu langsung ke arah Wisata Gunung Bromo lewat sisi barat,  Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. Didukung dengan pemandangan eksoktik alam sekitar yang elok  untuk berselfiria, Caffe Sembada juga tempat yang cukup bagus untuk beristirahat sejenak dan minum kopi sebelum melanjutkan perjalanan ke Bromo.

KUD (Koperasi Unit Desa) Sembada ini adalah koperasi susu yang berdiri sejak tahun 1980 silam. Mereka merasa kewalahan dalam memenuhi permintaan susu sapi dari PT Nestle Indonesia di Kejayan. Ketua Umum KUD Sembada Puspo, Purwo Budi Setyawan mengatakan, susu sapi menjadi sebuah kebutuhan penting bagi masyarakat agar tubuh tetap vit. Maka tak heran, permintaan susu sapi semakin meningkat, sehingga mau tak mau, produksi susu sapi pun secara otomatis juga diperbanyak.

“Alhamdulillah, pandemi kemarin sama sekali tidak berpengaruh, karena susu sangat dibutuhkan sebagai penjaga vitalitas tubuh. Justru kami ditantang untuk mengirim susu sapi tanpa ada batasan jumlah liternya,” kata Setyawan dikantornya, sabtu (10/8/2024).

Hingga kini, KUD Sembada Puspo bisa memproduksi sebanyak 27 ton susu sapi per harinya. Jumlah tersebut didapat dari 2300 peternak di 7 desa yang ada di Kecamatan Puspo. Diantaranya Puspo, Jimbaran, Keduwung, Kemiri, Palangsari dan Janjang Wulung. Dari ketujuh desa tersebut, jumlah pengiriman susu sapi terbanyak berasal dari para peternak sapi perah di Desa Jimbaran dan Janjang Wulung.

Teknisnya, susu dari para peternak dikumpulkan di masing-masing pos penampungan. Di dalam pos tersebut, tersedia cooling unit atau unit pendingin agar bakteri yang ada dalam susu tersebut tidak melebihi jumlah yang ditentukan.

“Kita punya cooling unit di masing-masing unit desa. Kita kumpulkan di KUD, kemudian susunya didinginkan sampai 4 derajat dan dikirim ke PT Nestle Indonesia,” katanya.

Selain untuk kebutuhan IPS, susu sapi yang dikelola oleh KUD Sembada juga dijual sendiri lewat “Sembada Caffe”  milik KUD. Menurut Setyawan, susu sapi yang diproduksi KUD Sembada sudah sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedur). Dalam artian, untuk total solid atau perbandingan antara berat jenis dengan lemak sudah di atas 12%. Selain itu, untuk TPC (total plate account) atau jumlah bakteri dalam per 10 ml susu harus di bawah 1 juta.

“Kami tekankan kepada para peternak bahwa saya tidak beli susu, tapi beli kualitas. Total solid di atas 12 persen dan jumlah bakteri dalam susu 10 miliiter susu tidak boleh lebih dari 1 juta. Semuanya sesuai SOP,”

Purwo Budi Setyawan, Ketua KUD Sembada Pasuruan

KUD Sembada menargetkan kenaikan pengiriman susu ke industri dari 27 ton menjadi 30 ton setiap harinya. Bagaimana caranya?, Setyawan menegaskan bahwa penambahan kualitas pakan ternak dan populasi sapi adalah satu-satunya cara untuk bisa menggenjot produksi susu sapi perah. “Kebetulan kami bekerja sama dengan peternak dengan sistem gado. Yakni anak sapi pertama yang dilahirkan menjadi milik koperasi, dan anak kedua milik peternak. Pakan akan kita tingkatkan untuk gizi dan jumlahnya, sekaligus jumlah sapi yang akan kita tambah,” terangnya. (Fat)

Tinggalkan Balasan