Jaga Susu, Jaga Sapi dan Alam Semesta

  • Post category:Berita / KUD

USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH NASIONAL

Probolinggo – Warta PJ. KUD Argopuro Krucil memiliki 2.300 anggota. Jumlah itu belum termasuk calon anggota sebanyak 400 peternak. Mereka tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Krucil. Di antaranya, Desa Krucil, Bermi, Tambelang, Kalianan, Pandanlaras, Watupanjang, dan Kertosuko.

Ribuan peternak sapi perah ini didukung oleh 14 Tempat Penampungan Susu (TPS). Rata-rata, setiap desa ada dua TPS. Paling banyak di Desa Tambelang, ada empat TPS. Selain di Kecamatan Krucil, KUD Argopuro yang berdiri sejak 1981, juga membangun satu TPS di Kecamatan Sukapura.

Produktivitas susu di KUD Argopuro, terus merangkak naik. Bahkan, pada masa pandemi ketika itu  produktivitasnya malah mengalami peningkatan  3,7 persen. “Saat ini, dalam sehari KUD Argopuro menghasilkan 39 ribu liter susu. Dari jumlah itu, 13 persen berasal dari TPS Desa Tambelang,” ujar Suloso, Ketua Bidang Usaha KUD Argopuro Krucil  kepada WARTA PJ di kantornya, Senin ( 20/1/2025).

Menurutnya, dari ribuan liter susu itu, 38 ribu liter di antaranya dipasok ke PT Nestle. Setiap hari. Sementara, sekitar 1.500 liter dipasarkan di Rumah Susu Krucil. Volume penjualan susu ke PT Nestle dalam satu bulan mencapai Rp 7 miliar.

“Kami memiliki kewajiban transaksional, bagaimana perputaran uang Rp 7 miliar itu tidak keluar, cukup di sini. Kami wujudkan dengan memfasilitasi para peternak. Di antaranya, pemenuhan pakan ternak, simpan pinjam, hingga kebutuhan sehari-hari berupa beras,” katanya.

Melalui fasilitas itu, para peternak cukup membayar tagihannya saat menerima uang dari hasil susu yang disetor. KUD membayar peternak setiap 15 hari sekali. Dengan harga tergantung pada kualitas susu.

“Dengan bergabung di KUD, kami memberikan jaminan pasar.  Kami bekerja sama dengan PT Nestle. Ada juga jaminan kebutuhan pakan hingga jaminan kesehatan ternak. Kami memiliki tim paramedis. Dari dokter hewan pada divisi pelayanan sapi perah,” jelasnya.  

BIOGAS, Jaga Alam Semesta

KUD Argopuro juga ikut menjaga alam dengan mengolah limbah kotoran sapi menjadi energi terbarukan. Manfaatnya untuk penerangan dan kompor gas. Menjalin kerja sama dengan PT Nestle membuat KUD Argopuro terus berbenah. Berbagai program untuk meningkatkan kualitas susu terus dilakukan. Sejumlah program itu menjadi satu kesatuan yang terbagi dalam 3 kegiatan. Yakni, Jaga Susu, Jaga Sapi, dan Jaga Alam Semesta.

Jaga Susu dilakukan untuk mempertahankan kualitas menjadi lebih baik. Saat ini, rata-rata kualitas total solid (TS) atau padatan susu yang dihasilkan KUD Argopuro sebesar 12,29. Tahun lalu rata-rata TS sebesar 12,23. Kualitas total plate count (TPC) atau kandungan bakteri terus menurun. Dari 759 bakteri tahun kemarin, tahun ini menjadi 726 bakteri.

”Sebelum susu masuk KUD kami melakukan sejumlah tes. Diantaranya tes uji rasa, warna dan bau. Kemudian tes alkohol dan tes berat jenis. Serta, tes MBRT untuk mengetahui kandungan bakteri (TPC), dan tes antibiotik,” kata Suloso.

Jaga Sapi diwujudkan dengan menyejahterakan sapi. Di antaranya, memenuhi kebutuhan dasarnya. Seperti makan dan minum, serta melepas keluh pada hidung sapi. Bahkan, di kandang juga dipasang kipas angin untuk menjaga kelembapan suhu. “Termasuk membuat tempat umbaran. Jadi, sapi bisa loncat-loncat dan berjemur,” ujarnya.

Sementara, untuk Jaga Alam Semesta dilakukan dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan melalui reaktor biogas. Saat ini, ada sekitar 100 reaktor yang telah dibangun. Pembangunannya mendapat subsidi Rp 4,5 juta per reaktor dari PT Nestle dan Rumah Energi.

“Energi yang dihasilkan dari biogas itu untuk lampu penerangan dan kompor gas. Biogas itu menghasilkan bio-slurry atau pupuk kandang organik. Target KUD, nantinya setiap peternak bisa memiliki reaktor biogas secara bertahap,” kata Suloso mengakhiri.  (Fat)

Tinggalkan Balasan